Thursday, October 18, 2012

Door to Door (Film)

Resensi Film “Door to Door”


Kegigihan dan Kesabaran merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan, apalagi dalam bekerja dan menjalani usaha. Kesempurnaan fisik memang faktor penting penunjang keberhasilan suatu tujuan usaha yang ingin dicapai, tapi tidak selamanya keterbatasan fisik menjadi sebuah alasan seseorang untuk tidak berusaha. Kegigihan dan kesabaran tersebutlah yang merupakan indikator utama yang dapat mengalahkan fisik seseorang. Begitulah merupakan sebuah deskriptif singkat dari film “Door to Door” ini.
Film yang direlease tahun 2002, merupakan film sederhana yang diambil dari kisah nyata. Seseorang yang tidak mengenal kata lelah dan putus harapan, walaupun menderita cacat tulang belakang dan “cerebral palsy” (kelumpuhan otak) yang mengakibatkan  tubuhnya bergerak tidak normal dan mengalami gangguan syaraf yang dideritanya sejak kecil, Billy Porter yang diperankan William H. Macy (69). Mendapat dukungan kuat dari ibunya, dengan langkah pasti ia menyelusuri kota untuk mencari pekerjaan yang sekiranya layak untuknya, berbagai perusahaan dikunjunginya, tapi tidak jarang pula ia mendapat kebuntuhan dan ditolak oleh perusahaan yang disinggahinya. Sehingga pada suatu kenekatan yang luar biasa, ia berhenti diperusahaan “Watskin Company”, ia bersikeras untuk bekerja apapun, walaupun pekerjaan itu sulit dikerjaan oleh orang normal sekalipun. Ia bangga dan ingin berbalas budi kepada ibunya yang menemaninya seharian mencari pekerjaan.
Bekerja di bidang jasa, salesman, menawarkan barang-barang dengan cara memperlihatkan katalog-katalog barang dari pintu ke pintu dengan berjalan kaki sepanjang jalan, tidak membuatnya patah semangat apalagi menyerah, walaupun hanya mendapatkan $4.25 dan satu konsumen (yang pada akhirnya menjadi pelanggan tetapnya ) pada hari pertamanya. Pekerjaan ini pun dilakukannya setiap hari tanpa ada kata bosan. Tidak jarang ia mendapat cibiran dan perlakuan yang tidak layak, namun ada pula yang kasihan dan prihatin terhadapnya. Hingga pada suatu saat ia divonis oleh dokter bahwa ada penyempitan tulang belakang akibat sering mengantarkan barang-barang pesanan. Beruntung dia masih bisa berjalan dengan dibantu tulang penyangga selama dua minggu. Dan akhirnya ia dibantu oleh Selly, teman dekat dalam pekerjaannya. Kegigihan dan kesibukan terhadap pekerjaan tidak membuat Bill Porter mengurangkan perhatiannya kepada ibunya yang sudah sakit-sakitan, yang hingga pada akhirnya ibunya tidak dapat lagi menatapnya.
Kemampuan berwirausaha Bill Porter, ditunjukan dengan cara mampu memanfaat peluang sekecil mungkin dari segala keterbatasan dan kesempatan yang ia miliki. Sikap berani ambil resiko terhadap pekerjaan yang dia ambil dengan melihat kondisi fisik yang kurang merupakan keberanian dan tantangan tersendiri. Mampu menciptakan dan memanfaatkan perubahan situasi dan pandangan orang kebanyakan. Terbukti dengan ia mampu menjual barang dari perusahaan Watskins dengan berbagai kreatifitas, misalnya ia memberi hiburan ringan kepada konsumen atau ia mampu menjalin kekerabatan diantara tetangga yang bertengkar, dls.
Pada 1989, berkat kerja keras yang ditunjukkan Bill Porter, ia mendapatkan penghargaan sebagai penjual terbaik pada perusahaan Watskins Incorporated pada tahun itu pula, dengan total penjualan $42.460, ia lantas diangkat sebagai konsultan pemasaran. Pada tahun 1998 ia mendapat Nasoinal Komunitas untuk penderita cacat komunikasi,
Bekerja dan terus bekerja, itulah merupakan sikap yang ditunjukkan Bill Porter. Kondisi dan kemampuan yang ia miliki mampu dimanfaatkannya dengan semaksimal mungkin. Bertanggung jawab terhadap tugas dan pekrjaannya dan mampu membantu meningkatkan omset perusahaan, merupakan ciri karyawan teladan yang pantas di beri apresiasi dan penghargaan.
Sikap kesederhanaan dan tidak mau menjadi beban orang lain yang ditunjukan Bill Porter merupakan contoh yang dapat diambil bagi seseorang dengan keterbatasan fisik agar tidak patah semangat dalam menjalani hidup, bahwa masih banyak cara dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dengan cara yang halal dan baik, tidak lagi ada kata malas apalagi bosan, selama itu tidak merugikan orang lain, atau bahkan dapat berguna bagi orang lain. dan bagi orang yang sempurna fisiknya agar lebih bersemangat dalam menghadapi tantangan-tantangan dan masalah dari usaha yang diambil, orang dengan segala keterbatasan masih bisa bersemangat dalam bekerja apalagi orang yang sejak dilahirkan dengan keadaan yang sempurna.
Inti dari film ini adalah usaha keras, gigih, tak mudah putus asa dan menyerah pada keadaan yang memiliki sebuah muatan penting tentang bagaimana seorang pebisnis mampu mengelola dan mengendalikan emosinya dengan baik. Bahasa kepedulian menjadi hal yang penting saat seorang yang memiliki keterbatasan fisik belajar untuk menjadi marketer handal. Belajar dari nol, dari satu pintu ke pintu yang lain mencoba untuk mengambil perhatian dari apa yang ia tawarkan. Luar bisa, film ini menginspirasi bahwa  tidak ada yang tidak mungkin dalam dunia bisnis, bahkan tubuh yang cacat bukanlah halangan untuk mampu bersaing. Sebuah film yang sangat menginspirasi semangat dalam menangani berbagai keterbatasan hidup.


Download Film : Film Door To Door 
Subtitle : Subtitle Indo