Resensi Film “Door to Door”
Kegigihan dan Kesabaran merupakan dua hal
yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan, apalagi dalam bekerja dan
menjalani usaha. Kesempurnaan fisik memang faktor penting penunjang
keberhasilan suatu tujuan usaha yang ingin dicapai, tapi tidak selamanya
keterbatasan fisik menjadi sebuah alasan seseorang untuk tidak
berusaha. Kegigihan dan kesabaran tersebutlah yang merupakan indikator
utama yang dapat mengalahkan fisik seseorang. Begitulah merupakan sebuah
deskriptif singkat dari film “Door to Door” ini.
Film yang direlease tahun 2002,
merupakan film sederhana yang diambil dari kisah nyata. Seseorang yang
tidak mengenal kata lelah dan putus harapan, walaupun menderita cacat
tulang belakang dan “cerebral palsy” (kelumpuhan otak) yang
mengakibatkan tubuhnya bergerak tidak normal dan mengalami gangguan
syaraf yang dideritanya sejak kecil, Billy Porter yang diperankan
William H. Macy (69). Mendapat dukungan kuat
dari ibunya, dengan langkah pasti ia menyelusuri kota untuk mencari
pekerjaan yang sekiranya layak untuknya, berbagai perusahaan
dikunjunginya, tapi tidak jarang pula ia mendapat kebuntuhan dan ditolak
oleh perusahaan yang disinggahinya. Sehingga pada suatu kenekatan yang
luar biasa, ia berhenti diperusahaan “Watskin Company”, ia bersikeras
untuk bekerja apapun, walaupun pekerjaan itu sulit dikerjaan oleh orang
normal sekalipun. Ia bangga dan ingin berbalas budi kepada ibunya yang
menemaninya seharian mencari pekerjaan.
Bekerja di bidang jasa, salesman,
menawarkan barang-barang dengan cara memperlihatkan katalog-katalog
barang dari pintu ke pintu dengan berjalan kaki sepanjang jalan, tidak
membuatnya patah semangat apalagi menyerah, walaupun hanya mendapatkan
$4.25 dan satu konsumen (yang pada akhirnya menjadi pelanggan tetapnya )
pada hari pertamanya. Pekerjaan ini pun dilakukannya setiap hari tanpa
ada kata bosan. Tidak jarang ia mendapat cibiran dan perlakuan yang
tidak layak, namun ada pula yang kasihan dan prihatin terhadapnya.
Hingga pada suatu saat ia divonis oleh dokter bahwa ada penyempitan
tulang belakang akibat sering mengantarkan barang-barang pesanan.
Beruntung dia masih bisa berjalan dengan dibantu tulang penyangga selama
dua minggu. Dan akhirnya ia dibantu oleh Selly, teman dekat dalam
pekerjaannya. Kegigihan dan kesibukan terhadap pekerjaan tidak membuat
Bill Porter mengurangkan perhatiannya kepada ibunya yang sudah
sakit-sakitan, yang hingga pada akhirnya ibunya tidak dapat lagi
menatapnya.
Kemampuan berwirausaha Bill Porter,
ditunjukan dengan cara mampu memanfaat peluang sekecil mungkin dari
segala keterbatasan dan kesempatan yang ia miliki. Sikap berani ambil
resiko terhadap pekerjaan yang dia ambil dengan melihat kondisi fisik
yang kurang merupakan keberanian dan tantangan tersendiri. Mampu
menciptakan dan memanfaatkan perubahan situasi dan pandangan orang
kebanyakan. Terbukti dengan ia mampu menjual barang dari perusahaan
Watskins dengan berbagai kreatifitas, misalnya ia memberi hiburan ringan
kepada konsumen atau ia mampu menjalin kekerabatan diantara tetangga
yang bertengkar, dls.
Pada 1989, berkat kerja keras yang
ditunjukkan Bill Porter, ia mendapatkan penghargaan sebagai penjual
terbaik pada perusahaan Watskins Incorporated pada tahun itu pula,
dengan total penjualan $42.460, ia lantas diangkat sebagai konsultan
pemasaran. Pada tahun 1998 ia mendapat Nasoinal Komunitas untuk
penderita cacat komunikasi,
Bekerja dan terus bekerja, itulah
merupakan sikap yang ditunjukkan Bill Porter. Kondisi dan kemampuan yang
ia miliki mampu dimanfaatkannya dengan semaksimal mungkin. Bertanggung
jawab terhadap tugas dan pekrjaannya dan mampu membantu meningkatkan
omset perusahaan, merupakan ciri karyawan teladan yang pantas di beri
apresiasi dan penghargaan.
Sikap kesederhanaan dan tidak mau menjadi
beban orang lain yang ditunjukan Bill Porter merupakan contoh yang
dapat diambil bagi seseorang dengan keterbatasan fisik agar tidak patah
semangat dalam menjalani hidup, bahwa masih banyak cara dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan dengan cara yang halal dan baik, tidak lagi ada kata
malas apalagi bosan, selama itu tidak merugikan orang lain, atau bahkan
dapat berguna bagi orang lain. dan bagi orang yang sempurna fisiknya
agar lebih bersemangat dalam menghadapi tantangan-tantangan dan masalah
dari usaha yang diambil, orang dengan segala keterbatasan masih bisa
bersemangat dalam bekerja apalagi orang yang sejak dilahirkan dengan
keadaan yang sempurna.
Inti dari film ini adalah usaha keras,
gigih, tak mudah putus asa dan menyerah pada keadaan yang memiliki
sebuah muatan penting tentang bagaimana seorang pebisnis mampu mengelola
dan mengendalikan emosinya dengan baik. Bahasa kepedulian menjadi hal
yang penting saat seorang yang memiliki keterbatasan fisik belajar untuk
menjadi marketer handal. Belajar dari nol, dari satu pintu ke
pintu yang lain mencoba untuk mengambil perhatian dari apa yang ia
tawarkan. Luar bisa, film ini menginspirasi bahwa tidak ada yang tidak
mungkin dalam dunia bisnis, bahkan tubuh yang cacat bukanlah halangan
untuk mampu bersaing. Sebuah film yang sangat menginspirasi semangat
dalam menangani berbagai keterbatasan hidup.
Download Film : Film Door To Door
Subtitle : Subtitle Indo